korean fried chicken

Kochikin Sang Ayam Korea Bikinan Arek Probolinggo

5
(12)

Kochikin Sang Ayam Korea Bikinan Arek Probolinggo. Kochikin, Korean Fried Chicken atau ayam goreng Korea adalah spesies baru dari famili ayam goreng hasil besutan baru arek Probolinggo. Adalah Nikko Reza, jebolan KDU University Selangor Malaysia jurusan Game Development yang kini studi di Sun Yat Sen University jurusan Software Engineering. Dia meracik sendiri ayam goreng bercitarasa Korea yang menggunakan perpaduan citarasa oriental – Mediteranean. Ada nuansa Korea dan China yang ia padukan dengan nuansa Mediteranean.

Motivasi awal adalah, biasaa… anak kos… daripada beli di kantin, mending buat sendiri. Nikko Reza memang gemar memasak sejak SMP, apalagi ia dulu aktif di pramuka, yang tak asing dengan dunia survivalitas, terutama urusan perut hehe… Setiap ada event kumpul-kumpul, baik di keluarga inti, keluarga besar, dengan teman-temannya, ia mesti kebagian perdapuran. Penanggungjawab urusan logistik kuliner!

Citarasa kulinernya terasah saat ia di Malaysia dan Guangzhou, Tiongkok. Tentu saja, kuliner khas China yang ia saksikan dan biasa makan di negerinya Jack Ma itu ia modifikasi sesuai dengan standard selera dan citarasa orang Indonesia. Termasuk racikan bumbunya. Bahan dasar ya tetap daging ayam. Ini daging ayam asli yaa.. bukan daging ayam bikinan laboratorium dari hasil biakan sel kayak di Singapura itu. Itu mah ayam tabung hehe…

Ini ayam beneran. “Ayam yang keluarnya siang itu ayam beneran. Ayam yang keluarnya malam itu ayam jadi-jadian…” teriak Farid Hardja. Eh, kamu yang anak milenial gak mungkin tahu lagu jadul ini. Tanya bapak lu ya.. haha….

Ayam, dalam pengalaman kuliner Nikko Reza selama ia hidup di Malaysia, Zhuhai, Guangzhou dan tentu saja di Indonesia, tersaji dalam bentuk ayam goreng, ayam bakar, ayam oven, ayam goreng bersalut bumbu kental meleleh. Kemudian ia meracik sendiri bumbu-bumbu yang ia padukan juga dengan citarasa Korea.

Kenapa Korea? “Lidah orang Indonesia sudah akrab dengan citarasa Korea. Tinggal memodifnya aja, biar muncul rasa baru dan gak bosenin”. Begitu ujar Nikko Reza polos. Ia sendiri memang suka makan sejak kecil hehe.. pantesan… 🙂

drakorJadilah ia penyaji penikmat DRAKOR – Dodolan Racikan Ayam Goreng Korea…  hehe.. 🙂

Karenanya ia memasukkan unsur citarasa lain biar gak murni Korea. Jadilah ayam goreng Korea yang ia namai “Korean Fried Chicken” atau dalam “bahasa Korea” versinya sendiri (hehe…. ) adalah “KOCHIKIN”.

Ada 2 citarasa utama KOCHIKIN ini, yaitu “Black Ocean” dan “Sweet Volcano”. Black Ocean bernuansa agak gelap dengan baluran bumbu kental asin agak pedas. Sedangkan “Sweet Volcano” bernuansa manis asin pedas. Manisnya dikit kok… banyakan chef-nya hehe…. Seriusan, meskipun bernama “Sweet Volcano”, rasa manisnya gak manis bener, ya ada rasa manis yang juga bercampur rasa asin dan pedas. Pedasnya gak pedas banget juga… Tapi buat lidah yang gak suka pedas ya berasa pedas sih. Buat yang penggila pedas, bisa kok request biar dipedesin banget.. hehe…

Nikko Reza baru berani meluncurkan menu racikannya ini setelah ia yakin bahwa bikinannya ini pantas dijual. Ia perlu waktu berbulan-bulan sambil mencoba dan menggunakan anggota keluarganya sebagai pencicip. Tester. Asyeeek… hehe… sering-sering aja bikin eksperimen hehe… Maklum, Nikko Reza ini tergolong perfeksionis gitu… Baru setelah cukup lama di-eksperimenin, dengan didorong oleh keinginan luhur eh didorong oleh keluarganya, barulah ia meluncurkan menu KOCHIKIN Sang Ayam Goreng Korea ini.

Pertama, ia perkenalkan kepada keluarga besar dan teman-teman dekatnya. Promosi via Instagram dan WhatsApp (WA). Orderan masuk meskipun tak banyak. Lumayan… ada pembeli. Berarti ada yang percaya. Lama-lama orderan bertambah.

Nah… pada April 2021, barengan dengan awal bulan Ramadhan, Nikko Reza, ditemani mamanya, Anies Zahra, meluncurkan KOCHIKIN di arena BAZAR RAMADHAN yang diselenggarakan pemerintah kota Probolinggo melalui Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP).

Kegiatan Bazar Ramadhan yang diselenggarakan ini dengan pertimbangan menggairahkan perekonomian rakyat yang lesu karena pandemi Covid-19. Setelah berkonsultasi dengan Satgas Covid-19, dan dengan pertimbangan-pertimbangan, akhirnya bazar ini dibuka. Demikian penjelasan Bu Fitriawati Kepala DKUPP kepada penulis, seusai pengguntingan pita bazar tanda bazar Ramadhan telah diresmikan Walikota.

Nah, di bazar ini Nikko Reza mulai memperkenalkan KOCHIKIN-nya, dengan dua rasa di atas dan dua varian: CHIKIN WING dan CHIKIN MEAT . Dua varian KOCHIKIN ini yang sementara ini menjadi andalan KOCHIKIN. Oh ya… Chikin Wing (baca: chikin wing) dan Chikin Meat (baca: chikin mit) ini idilih mini indilin ying dibiit ilih Nikki Rizi… hihihi….

Chikin apa chicken? Ya chikin laah… Kan itu merk.. hehe….

Nah.. dalam kesempatan itu, Walikota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin menyatakan rasa bangganya bahwa ada AYAM KOREA di kota yang dipimpinnya itu. “Ini ndak kalah… Probolinggo punya ayam Korea…” seru Habib, panggilan akrab Walikota.

“Ini ndak kalah… Probolinggo punya ayam Korea…” seru Habib, panggilan akrab Walikota, sambil mengacungkan 2 jempol.

“Masa pandemi ini kalau mau makan ayam Korea ndak usah jauh-jauh ke Korea” ujar pak Dandim yang mendampingi Habib.

kochikin ayam korea probolinggo dikunjungi ibu walikota

Kochikin Ayam Goreng Korea made in Probolinggo dikunjungi Ibu Walikota bersama kepala DKUPP Ibu Fitriawati. 

Terima kasih ya Bu… atas kunjungannya.. Semoga berkenan pada citarasa menu ayam goreng Korea ini

pelanggan kochikin probolinggo
pelanggan kochikin ayam goreng korea probolinggo
mencicipi nikmatnya ayam goreng korea di probolinggo

Antusiasme masyarakat terhadap KOCHIKIN Sang Ayam Goreng Korea besutan Chef Reza Cha ini tampak pada ramainya pengunjung yang membeli paket Kochikin tersebut. 

Paket 22 ribu maupun paket 11 ribu sama-sama diminati masyarakat.

Ayam Goreng Korea, KOCHIKIN ini adalah kreasi baru. Jika difokuskan dengan serius, merupakan peluang dan aset bagi daerah untuk berkontribusi pada penciptaan daerah unggul dan The Impressive City.

Eh, ngomong-ngomong… Chef pencipta Kochikin ini, Nikko Reza kan basic ilmunya IT Software Engineering ya.. Kok jualan makanan? 

Ya, Nikko Reza memang suka makanan dan suka masak. Dia bercita-cita jualan makanan dengan strategi pemasaran berbasis IT. Tak hanya makanan bikinannya sendiri, juga bikinan orang lain. Oh mau nyaingin Go Food ama Grab Food ya… | Ah nggak… Ada yang beda kok… (WK/14.04.21).

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 12

No votes so far! Be the first to rate this post.

As you found this post useful...

Follow us on social media!

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *